Author: putriima

Pergi

kamu pergi, hari ini kamu pergi

hari ini hari pertama aku tidak bersapa denganmu…

abang 🙂

aku rindu

bahkan aku g sanggup bermimpi untuk mengejarmu

ahirnya kamu pergi 🙂

aahhh aku inginkan dirinya…

2.8.2021

Dia

cinta…

yah lagi lagi aku terjebak didalamnya…

dia datang saat aku lemah

dia datang saat aku berpikir untuk berhenti

dia datang menawarkan semua yang kucari selama ini

dia datang…

diaa bersama kupu kupu itu…

hebat!

aah sudah lama aku tidak merasakan kupu kupu…masih hidup rupanya…

dia, sosok yang ingin aku tulis kisahnya, iyaaa tentang dia, tentang kaligrafi nya setiap malam, tentang bunyi sein mobil, tentang rumah dan indomie…

aahh akuu rindu…rinduu…

rinduu berbincang sampai dini hari…

aku rindu…

kata orang rindu itu indah, tapi rindu yg bahkan tidak bisa diutarakan…

kamu tau! itu menyakitkan!

hanya saja aku g sanggup melukai, melukai dia yang tidak tau kalo aku sayangi 🙂

i wish i could love you freely, someday…

i wish i could see you again, later…

Bisa apa?

“Ya Allah, ku mohon hapuskanlah segala rasaku”…
Terkadang, kalimat itulah yang ku pinta dalam sebagian do’a

Allah pasti mendengarnya, hanya saja Allah punya rencana yang lebih indah,
Jujur saja, aku lelah
Kadang ingin tetap bertahan, kadang ingin berhenti,
Kadang ingin menjauh pergi, tapi naluri meminta berjuang lagi,
Padahal nyatanya, aku kembali berhenti dalam titik yang sama,
Untuk kesekian kali, lagi, dan lagi

Terkadang orang bilang, cinta yang tulus tak perlu balasan,
Tapi rasanya itu semua hanyalah kebohongan,
Siapapun, pasti ingin cintanya terbalaskan,
Meski hanya sekedar mendapat pengakuan tanpa mampu digenggam,

Aku bosan berteman dengan duka,
Aku lelah menangis dalam asa,
Aku ingin bahagia, sama seperti lainnya

Sampai kapan harus berada dalam titik ujian?

Pertanyaan itulah yang selalu bergelut dalam fikiran kala hati mulai dipenuhi rasa sesak dan luka yang cukup dalam,

Aku terlalu banyak dikelilingi pertanyaan yang sebenarnya tidak pantas ku pertanyakan…

Seketika nuraniku mengatakan bahwa aku harus banyak belajar,
Entah itu belajar menerima kenyataan,
Atau bersabar dalam menjadi pemeran skenario Tuhan.

Untuk apapun itu, kelak pasti akan ku temukan jalan…
Meski hati menginginkan dia tetap menjadi pelabuhan terakhir…
Tetapi jika Allah tidak menghendaki, aku bisa apa?

“Dikutip dari LINE”

putriima, 27mei2017